BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial yang
berdampingan erat dengan cabang ilmu sosial lainnya, namun walaupun ilmu-ilmu
itu saling berdampingan dan berhubungan erat tentu ada pembatas antara ilmu
politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya dengan melihat sifat dan ruang lingkup
ilmu politik itu sendiri.
Sistem politik hanya merupakan salah satu dari
bermacam-macam sistem yang terjadi di masyarakat, seperti sistem ekonomi,
sistem sosial, sistem komunikasi dan lain-lain. Setiap sistem tentu memiliki
tujuan dan fungsi masing-masing untuk menjaga kelangsungan hidup dari
masyarakat tersebut. Dalam hal ini, maka sistem politik menjalankan
fungsi-fungsi dan tujuan tertentu untuk masyarakat, yaitu merumuskan
tujuan-tujuan masyarakat dan selanjutnya diaksanakan oleh kebijakan-kebijakan
untuk kepentingan masyarakat.
Karena itu, masyarakat perlu mengetahui dam memahami ilmu
politik mulai dari lingkup kecil sampai lingkup yang labih luas. Agar
masyarakat dapat berkontribusi langsung demi memajukan negara kita tercinta
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan
masalah-masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1.
Sebutkan defenisi
tentang ilmu politik!
2.
Apa saja konsep dan
teori dari ilmu politik?
3.
Sebutkan ideologi
tentang ilmu politik!
C.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis memberikan
beberapa tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu
1. Untuk mengetahui defenisi dari ilmu
politik.
2. Untuk mengetahui konsep dan teori dari
ilmu politik.
3. Untuk mengetahui ideologi-ideologi yang
terdapat dalam ilmu politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Ilmu
Politik
Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari atau politics atau
kepolitikan. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat berwujud proses pembuatan keputusan (decision making) khususnya
dalam negara. Ilmu politik sama dengan ilmu sosial lainnya yang berobjekkan
manusia sebagai kelompok masyarakat. Ilmu tersebut mempelajari tentang kerjasama
manusia untuk mencapai sesuatu.
Secara etimologis, politik berasal dari bahasa yunani “ Polis “ yang berarti
kota berstatus negara. Istilah politik diartikan berbagai macam kegiatan
tujuan-tujuan dari system itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Plato dan
aristoles mengemukakan en dam onia atau the good life
( usaha-usaha mencapai kehidupan yang baik ).
Disamping itu, para
phylosophi juga memberikan defenisi tentang ilmu politik, yaitu :
1. Menurut Rod Hague
et al : “Politik adalah kegiatan menyangkut cara bagaimana
kelompok-kelompok mencapai keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat
melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan diantara anggotanya.
2. Menurut Andrew
Heywood : “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk
membuat, mempertahankan dan mengamandemenkan peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik
dan kerjasama.
Sedangkan tujuan dari ilmu politik adalah untuk
mengetahui dan membahas tentang pembagian wilyah, batas negara dan masalah yang
berhubungan dengan kekuasaan negara.
Perspektif Intelektual
Tujuan politik adalah untuk berpolitik dan untuk tindakan
politik. Agar dapat bertindak baik dalam politik, masyarakat harus mempelajari
seni politik, asas dan nilai-nilai politik yang dianggap penting. Perspektif
intelektual adalah perspektif yang memepergunakan diri sendiri sebagai titik
tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan di bangun berdasarkan pada apa yang
dianggap salah oleh individu tersebut.
Perspektif Politik
Pandangan intelektual mengenai politik tidak jauh berbeda
dengan pandangan politisi. Dimana politik hanya dipandang sebagai jalan untuk
mendapatkan kekuasaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep
itu adalah
- Negara (state);
Adalah suatu organisasi
dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyatnya.
Menurut Roger F. Soltou : “Ilmu politik
mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga yang akan melaksanakan
tujuan itu, hubungan antara negara dengan warganyaserta hubungan antarnegara.
- Kekuasaan (power);
Adalah kemampuan
seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau
kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku.
- Pengambilan Keputusan (decision making);
Keputusan adalah hasil
dari membuat pilihan di antara beberapa alternatif, sedangkan Pengambilan
Keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
- Kebijakan (policy, beleid);
Adalah suatu kumpulan
keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha
memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
- Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
Adalah pembagian dan
penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat. Dalam ilmu sosial, suatu nilai adalah
sesuatu yang dianggap baik dan benar, sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang
mempunyai harga dan sesuatu yang ingin dimiliki manusia.
B. Konsep dan Teori
Ilmu Politik
1. Konsep
adalah abstraksi dari atau mencerminkan persepsi mengenai
realitas, atas dasar konsep atau seperangkat konsep disusun atau dirumuskan
generalisasi. Generalisasi adalah proses melalui suatu observasi mengenai satu
fenomena tertentu berkembang menjadi suatu observasi mengenai lebih dari satu
fenomena.
2. Teori Politik
Adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang
bersifat politik.
Menurut
Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory, teori politik
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Norms for political behavior, yaitu teori-teori yang mempunyai
dasar moril dan norma-norma politik. Teori ini dinamakan valuational (mengandung
nilai). Yang termasuk golongan antara lain filsafat politk, teori politik
sistematis, ideologi, dan sebagainya.
b. Teori-teori politik yang
menggambarkan dan membahas phenomena dan fakta-fakta politk dengan tidak
mempersoalkan norma-norma atau nilai (non valuational), atau biasa dipakai
istilah “value free” (bebas nilai). Biasanya bersifat deskriptif dan berusaha
membahas fakta-fakta politk sedemikian rupa sehingga dapat disistematisir dan
disimpulkan dalam generalisasi-generalisasi.
C. Ideologi
Adalah
himpunan nilai-nilai, ide, norma, kepercayaan dan keyakinan, yang dimiliki
seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap
kejadian dan problema politk yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah
lakunya.
Berikut ini akan dipaparkan ideoogi-ideologi yang terdapat dalam
ilmu politik, yaitu :
1. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu ideologi yang mengagungkan kapital
milik perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai alat penggerak
kesejahteraan manusia. Bapak ideologi kapitalisme adalah Adam Smith dengan
Teorinya the Wealth Of Nations, yaitu kemakmuran bangsa-bangsa akan tercapai
melalui ekonomi persaingan bebas, artinya ekonomi yang bebas dari campur tangan
negara.
Kapitalisme adalah sebuah ajaran yang didasarkan pada sebuah
asumsi bahwa manusia secara individu adalah makhluk yang tidak boleh dilanggar
kemerdekaannya dan tidak perlu tunduk pada batasan –batasan sosial .
2. Liberalisme
Menurut faham liberalisme, manusia pada hakikatnya adalah
sebagai makhluk individu yang bebas. Manusia dalam perspektif libreralisme
sebagai pribadi yang utuh dan lengkap yang terlepas dari manusia lainnya.
Manusia sebagai individu memliki potensi dan senantiasa berjuang untuk
kepentingan dirinya sendiri.
3. Sosialisme
Sosialisme merupakan suatu ideologi yang mengagungkan kapital
milik bersama seluruh masyarakat atau milik negara sebagai alat penggerak
kesejahteraan manusia. Kepemilikan bersama kapital atau kepemilikan kapital
oleh negara adalah dewa diatas segala dewa, artinya semua yang ada di dunia
harus dijadikan kapital bersama seluruh masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan melalui sistem kerja sama, hasilnya untuk memenuhi kebutuhan
hidup bersama, dan distribusi hasil kerja berdasar prestasi kerja yang telah
diberikan.
4. Posmodernisme dan posmarsisme kedua ideologi ini karena
kontradiksi antara kapitalisme dan sosialisme yang makin menajam. Sebagian
besar ilmuwan politik mencari jalan keluar dan menemukan realitas, bahwa
pemikir kapitalis mencari jalan keluar berupa posmarxisme. Kedua ideologi ini
hakikatnya adalah revisionisme, mengaburkan paham kapitalisme dan sosialisme.
a. Posmodernisme
Postmodernisme merupakan ideologi tentang hak untuk berbeda
( The Right of Different) yang menolak penyelamatan manusia dari penghisapan manusia atas manusia yang dikumandangkan oleh ideologi sosialisme, dan menolak hegemoni dan dominasi kapital terhadap kehidupan manusia.
( The Right of Different) yang menolak penyelamatan manusia dari penghisapan manusia atas manusia yang dikumandangkan oleh ideologi sosialisme, dan menolak hegemoni dan dominasi kapital terhadap kehidupan manusia.
b. Posmarxisme
Pormaxisme merupakan ideologi kaum intelektual bekas kaum
Marxist yang ingin memperbaiki nasib rakyat jelata melalui program pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah borjuis.
Pormaxisme berlawanan marxisme, yaitu ideologi lahir dari
kesadaran kaum buruh untuk mengubah nasibnya dan penindasan, penghisapan kaum
kapitalis melalui revolusi sosial.
Faham Keagamaan
Ideologi keagaamaan pada hakikatnya memiliki perspektif dan
tujuan yang berbeda dengan ideologi liberalisme dan komunisme. Sebenarnya
sangat sulit untuk menentukan tipologi ideologi keagamaan, karena sangat banyak
dan beraneka ragamnya wujud, gerak dan tujuan dari ideologi tersebut.
Namun secara keseluruhan terdapat suatu ciri bahwa ideologi
keagamaan senantiasa mendasarkan pemikiran, cita-cita serta moralnya pada suatu
ajaran agama tertentu. Gerakan-gerakan politik yang mendasar pada suatu ideologi
keagamaan lazimnya sebagai sauatu reaksi atas ketidakadilan, penindasan, serta
pemaksaan terhadap suatu bangsa, etnis, ataupun kelompok yang mendasarkan pada
suatu agama.
Ideologi
Pancasila
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi
nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa indonesia untuk
mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan
dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang
memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan dikalangan
warga bangsa dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah
airnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Politik
adalah ilmu yang yang mempelajari gejala-gejala yang
teratur dalam kehidupan bermasyarakatdengan pemusatan perhatian pada perjuangan
manusia mencari atau mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang
diinginkan. Politik bertujuan untuk mencapai tujuan negara, diantaranya kesejahteraan,
pertahanan, keamanan, tata tertib, keadilan, kesehatan, pendidikan, dan
lain-lain.
B.
Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan
para mahasiswa, khususnya bagi penulis sendiri agar lebih muda memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji pada materi
“Konsep-Konsep Dasar Ilmu Politik”.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kepada para pembaca dan para
pakar utama, penulis mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun. Akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 2012.
Dasar-dasarIlmu Politik Edisi Revisi. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.Cholisin. 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar